CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks Wall Street ditutup beragam di Selasa (5/7), pasca libur panjang akhir pekan lalu. DJIA melemah 0.42%, sementara Nasdaq menguat hingga 1.75% di Selasa (5/7). Hal ini disebabkan oleh penguatan saham-saham high growth di Nasdaq, seiring dengan kencenderungan penurunan U.S. 10-year Bond Yield yang semakin menjauhi level 3%, atau di kisaran 2.78% di Selasa (5/7).
Di sisi lain, penurunan longer duration yields tersebut lebih cepat dari penurunan shorter duration yields. Sebagai informasi, di Selasa (5/7), terjadi inverted yield curve antara U.S. 10-year dengan 2-year Bond Yield yang umumnya dianggap sebagai sinyal resesi. Dari data ekonomi, pelaku pasar mengantisipasi penurunan nonfarm payrolls added ke 250,000 di Juni 2022 dari 390,000 di Mei 2022.
Berlawanan dengan Wall Street (5/7), mayoritas indeks di Eropa melemah lebih dari 2% di Selasa (5/7). Kekhawatiran resesi di Eropa cenderung meningkat, salah satunya terlihat dari pelemahan Euro ke level terendahnya dalam 20 tahun di level US$1.0265 per USD di Senin (5/7). Sebelumnya, inflasi Euro Area juga mencatatkan level tertinggi dalam beberapa puluh tahun terakhir di 8.6% yoy di Juni 2022. Hal ini mendorong European Central Bank (ECB) untuk (berencana) menaikan sukubunga acuan di akhir Juni 2022 dan September 2022. ECB telah mempertahankan sukubunga saat ini sejak 2014 lalu.
DOMESTIC MARKET REVIEW
[Resistance : 6830] [Pivot : 6730] [Support : 6600]
Sentimen negatif eksternal, terutama terkait peningkatan kekhawatiran resesi global diperkirakan cukup dominan dan berpotensi menahan IHSG di bawah 6730, hingga potensi koreksi kembali ke support 6600-6640 di Rabu (6/7).
Saham-saham yang sensitif terhadap sukubunga diperkirakan menjadi yang paling tertekan di Rabu (6/7). Mengingat fokus pelaku pasar saat ini ada pada antisipasi kenaikan sukubunga acuan sebagai salah satu upaya untuk meredam laju inflasi, termasuk di Indonesia.
Saham-saham komoditas juga perlu diwaspadai, mengingat sentimen terbaru justru memicu pelemahan signifikan harga komoditas di perdagangan Selasa (5/7). Harga brent dan crude oil turun 8.26% dan 7.10% di Selasa (5/7). Sementara harga batubara masih tertahan di US$397.6 per ton (+0.29%) di Selasa (5/7).
Oleh sebab itu, sebaiknya hati-hati dalam melakukan aksi beli dan tetap disiplin menerapkan trading plan pada kondisi saat ini. Ada potensi rebound lanjutan pada coal producers (ADRO, ITMG, PTBA, HRUM), SSMS, TLKM, ASSA dan KLBF jika bertahan pada level penutupan kemarin. Sebaliknya, tahan aksi beli jika terjadi sell-off di awal perdagangan (6/7).
MARKET NEWS
SICO PT Sigma Energy Compressindo Tbk
PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) berencana membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp910 juta atau setara dengan 15% dari laba bersih atau sama dengan Rp1.0011 per lembar saham kepada pemegang saham. Dividen tersebut akan dibayarkan pada 29 Juli 2022.
IPCC PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berencana membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp42.04 miliar atau setara dengan 70.00% dari laba bersih. Rencana tersebut telah disetujui dalam RUPS yang telah diselenggarakan pada 30 Juni 2022.
PNLF PT Panin Financial Tbk
PT Panin Financial Tbk (PNLF) berencana membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp320.22 miliar atau setara dengan Rp10 per saham kepada pemegang saham. Rencana pembagian dividen tersebut telah disetujui dalam RUPST pada 30 Juni 2022.
PSSI PT Pelita Samudera Shipping Tbk
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) telah mendivestasikan 1 (satu) unit Fasilitas Muatan Apung (FLF) Ratu Kumala kepada PT Asian Bulk Logistik sekitar US$10.5 juta atau setara Rp152.71 miliar. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memanfaatkan kondisi pasar kapal yang baik.
AKRA PT AKR Corporindo Tbk
Komisaris dan pengendali PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yakni Soegiarto Adikoesoemo telah menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 2,391,700 lembar saham di harga rata-rata Rp987.64 per saham pada 30 Juni hingga 1 Juli 2022. Tujuan dari pembelian saham tersebut adalah investasi dengan kepemilikan saham langsung.